Beranda | Artikel
Bab Orang yang Tidak Berwudhu Kecuali dari Al Ghosyu dan Al Mutsqil - Kitab Shahih Bukhari (Ustadz Badrusalam, Lc.)
Rabu, 24 Januari 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Bab Orang yang Tidak Berwudhu Kecuali dari Al Ghosyu dan Al Mutsqil – Kitab Shahih Bukhari (Ustadz Badrusalam, Lc.) adalah ceramah agama Islam oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.

Pada kajian kali ini Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. membawakan pembahasan Bab ke-38, hadits ke-184 yang terdapat pada halaman 58 dari Kitab Shahih Bukhari. Untuk download Kitab Shahih Bukhari, silahkan klik download.

Download juga kajian sebelumnya: “Bab Seseorang Mewudhukan Temannya – Kitab Shahih Bukhari

Ringkasan Bab Orang yang Tidak Berwudhu Kecuali dari Al Ghosyu dan Al Mutsqil – Kitab Shahih Bukhari

Kata Ibnu Baththal, Al Ghosyu adalah salah satu dari jenis penyakit akibat dari pada terlalu capek dan panjangnya berdiri. Penyakit ini sejenis dengan pingsan tetapi masih dibawah pingsan. Orang yang terkena penyakit ini belum tentu ia pingsan. Masih ada kesadaran padanya.

Hadits ke-181 – Menit ke-01:49

حدَّثنا إ سما عيلُ قا ل : حدَّ ثني ما لكٌ عن هشا مِ بنِ عُر وَ ةَ عنِ ا مر أ تهِ فا طمةَ عنِ جدَّ تها أ سما ءَ بنتِ أبي بكرٍ أنها قا لت : أتيتُ عا ئشةَ ز و جَ النيِّ صلى الله عليه وسلّم حِينَ خَسَفَتِ الشمسُ، فإذَا ا لنا سُ قِيامٌ يُصَلُّونَ٫ وإذَ ا هيَ قائمةٌ تصلِّي٠ فقلتُ : ما للنَّا سِ؟ فأشا رتْ بيدِ ها نحوَا لسماءِو قا لتْ: سُبحا نَ اللهِ٠ فقلتُ: آ ية؟ فأ شا ر تْ أ ي نعم٠فقمتُ حتى تجلَّا ني الغَشْيُ٫ و جَعلتُ أَ صُبُّ فوق رأسي ما ءً٠ فلماانصرَ فَ ر سو لُ الله صلى الله عليه وسلّم حَمِدَاللهَ و أ شنى عليه ثمَّ قا ل:<< ما مِنْ شي ءٍ كنتُ لم أَرَ هُ إِ لَّا قد رأيْتُهُ في مَقامي هذا حتَّى الجنةَ و النا ر٠ ولقد أُ و حيَ إليَّ أَ نَّكُمْ تُفتَنو ن في القبو ر مثلَ – أو قَرِ يبَ مِنْ – فِتنةِ الد جال (لا أ د ر ي أ يَّ ذَ لكَ قا لتْ أ سما ءُ) يُؤْ تى أ حدُ كم فيُقا لُ: ما عِلمُكَ بِهَذَاالرَّ جُلِ؟ فأَ مَّا المُؤْ مِنُ ( أو المُوقِنُ، لا أ د ري أ يَّ ذَ لكَ قا لتْ أ سما ءُ)يُؤْتى أَحَدُكم فيُقالُ: ما عِلمُكَ بِهَذَاالرَّ جُلِ؟ فأَ مَّا المُؤْ مِنُ (أو المُوقِنُ، لا أ در ي أَيَّ ذلكَ قالتْ أ سماء) فيقو ل : هوَ محمدٌ ر سو لُ اللهِ، جا ء ناَ با لبَيِّنا تِ و الهُدى، فأ جَبْنا و امنَّا و اتَّبَعْنا. فيقا ل:نَمْ صالحاً، فقد عَلِمْنا إِ نْ كنتَ لَمُؤْمِنًا. و أَمَّاالمُنا فِقُ (أو المُرْ تا بُ، لا أَ دْ رِ ي أَ يَّ ذَ لِك قا لتْ أَ سماءُ) فيقو لُ : لا أ دْ رِ ي، سَمِعْتُ النا سَ يَقو لو ن شيئًا فَقُلْتُهُ >>.

“Telah menceritakan kepada kami Isma’il berkata, telah menceritakan kepadaku Malik dari Hisyam bin ‘Urwah dari isterinya Fatimah dari neneknya Asma’ binti Abu Bakar bahwa ia berkata, “Aku pernah menemui ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika terjadi gerhana matahari. Saat itu orang-orang sedang melaksanakan shalat dan saat itu iapun berdiri shalat. Setelah itu aku katakan kepadanya, “Apa yang terjadi dengan manusia?” Aisyah lalu memberi isyarat dengan tangannya ke arah langit seraya berkata, “Maha suci Allah.” Aku lalu berkata, “Satu tanda kekuasaan Allah?” Lalu dia mengiyakan dengan memberi isyarat. Maka akupun ikut berdiri sehingga hampir-hampir aku mau pingsan, hingga aku siram kepalaku dengan air. Selesai shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan puja dan puji kepada Allah, kemudian beliau bersabda: “Tidak ada sesuatu yang belum diperlihatkan kepadaku, kecuali aku sudah melihatnya dari tempatku ini hingga surga dan neraka. Dan telah diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan terkena fitnah dalam kubur kalian seperti atau hampir serupa dengan fitnah Dajjal yang aku sendiri tidak tahu fitnah apakah itu.” Asma’ berkata, “Setiap salah seorang dari kalian akan didatangkan (dalam sidang), lalu dikatakan kepadanya, ‘Apa yang kamu ketahui tentang laki-laki ini (Rasulullah)? ‘Adapun orang beriman atau orang yang yakin -aku tidak tahu mana yang Asma’ ucapkan-, lalu orang yang yakin akan menjawab, ‘Dia adalah Muhammad utusan Allah. Ia datang kepada kami membawa penjelasan dan petunjuk. Kami lalu menyambutnya, beriman dan mengikuti seruannya.’ Maka kepada orang itu dikatakan, ‘Tidurlah kamu dengan baik, sungguh kami telah mengetahui bahwa kamu adalah orang beriman.’ Adapun Munafik atau pelaku dosa besar -Aku tidak tahu mana yang diucapkan Asma’- maka dia akan menjawab, ‘Aku tidak tahu siapa dia, aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu maka aku pun mengikuti ucapan tersebut’.””

Download MP3 Ceramah Agama Bab Orang yang Tidak Berwudhu Kecuali dari Al Ghosyu dan Al Mutsqil – Kitab Shahih Bukhari



Artikel asli: https://www.radiorodja.com/30044-bab-orang-yang-tidak-berwudhu-kecuali-dari-al-ghosyu-dan-al-mutsqil-kitab-shahih-bukhari-ustadz-badrusalam-lc/